Goinvestasi.id – Reksa Dana merupakan wadah tempat berkumpulnya berbagai dana masyarakat, yang dikelola untuk diinvestasikan dalam bentuk saham, obligasi, dan produk lainnya.
Dan pihak pengelolanya, adalah manajer investasi yang sudah berbadan hukum.
Bagi investor pemula, Reksa Dana merupakan pilihan yang tepat sebagai investasi, karena resiko nya yang kecil dibandingkan saham maupun lainnya.
Saat membeli Reksa Dana, manajer investasi akan menyebarkan aset yang dibeli, untuk diinvestasikan ke beberapa produk yang tersedia.
Apabila salah satu produk mengalami penurunan, kerugian dapat diminimalisir karena masih ada produk lain yang sedang naik maupun stabil.
Sehingga, aset tetap aman dan terlindungi dari resiko kerugian.
Berikut ini, adalah panduan lengkap cara informasi Reksa Dana untuk investor pemula, yang ingin mulai menata keuangannya melalui jalur investasi.
Jenis Investasi Reksa Dana
Bagi investor pemula, ada baiknya mengenal berbagai jenis produk dari investasi Reksa Dana terlebih dahulu, sebelum memutuskan untuk membelinya.
Pasalnya, setiap produk memiliki perbedaannya masing-masing, terutama dalam hal strategi, jangka waktu, biaya, resiko dan biayanya.
1. Pasar Uang
Pasar Uang merupakan produk Reksa Dana dengan resiko yang paling kecil.
Karena, dana investor akan lebih banyak diinvestasikan dalam bentuk obligasi maupun deposito, yang jatuh tempo kurang dari setahun.
Walaupun potensi keuntungan dari pasar uang tidak setinggi saham, namun tetap lebih besar daripada deposito.
Dan kelebihan lain dari pasar uang adalah, dana dapat dicairkan kapan saja tanpa ada batas waktu.
Kelebihan Pasar Uang
- Memiliki resiko yang rendah, karena pasar yang tidak fluktuatif dan lebih stabil.
- Modal investasi yang kecil, sehingga cocok untuk pemula
- Penjualan atau pencairan yang fleksibel, karena dapat dilakukan kapan saja dan tanpa denda.
- Likuiditas yang lebih aman, karena Reksa Dana berjenis pasar uang hanya memilih produk yang berjangka waktu kurang dari setahun.
Kekurangan Pasar Uang
- Keuntungannya yang tidak dapat diprediksi
- Walaupun minim resiko, namun tetap memiliki resiko kerugian hingga maksimal 10% (sesuai dengan batas yang sudah ditetapkan peraturan).
- Return atau keuntungannya yang kecil, sesuai dengan resikonya.
2. Pendapatan Tetap
Reksa Dana pendapatan tetap, merupakan investasi yang dapat menjanjikan keuntungan hingga di atas 10% dengan resiko rendah.
Jenis produk ini, akan menempatkan dana investor yang dikelola dalam bentuk obligasi, baik milik pemerintah maupun swasta. Sedangkan sisanya, akan dialokasikan ke pasar uang yang cenderung stabil.
Kelebihan Pendapatan Tetap
- Memiliki potensi keuntungan yang lebih besar dari Reksa Dana pasar uang
- Resiko yang rendah, karena pasar yang tidak fluktuatif dan lebih stabil.
- Modal investasi yang kecil untuk investor pemula
- Penjualan atau pencairan yang fleksibel, dan tanpa denda.
- Likuiditas yang lebih aman.
Kekurangan Pendapatan Tetap
- Risiko dari jenis pendapatan tetap, relatif lebih besar dibandingkan dengan pasar uang. Namun, lebih rendah daripada jenis campuran maupun saham.
- Memiliki potensi resiko gagal bayar dari penerbit obligasi atau surat utang, yang akan berpengaruh terhadap nilai profit untuk investor.
3. Campuran
Reksa Dana jenis campuran, merupakan investasi dengan potensi keuntungan yang cukup besar seperti saham.
Hanya sanya, resikonya lebih rendah dibandingkan saham, namun lebih tinggi dari pendapatan tetap.
Investasi ini cocok bagi investor pemula, yang tertarik untuk berinvestasi dengan jangka waktu menengah, atau umumnya sekitar 3-5 tahun.
Selain itu, juga cocok bagi investor yang menginginkan profit tinggi dari saham, namun tetap mendapatkan profit rata-rata dari obligasi.
Melalui produk campuran, investor pemula juga dapat mengalihkan resiko kerugian ke obligasi, saat pasar saham sedang melemah.
Atau dengan kata lain, manajer investasi dapat menambahkan dana obligasi saat saham mengalami penurunan, dan juga sebaliknya.
Kelebihan Campuran
- Memiliki potensi keuntungan yang lebih besar, dibandingkan Reksa Dana pasar uang dan pendapatan tetap.
- Potensi resiko yang lebih kecil dibandingkan saham.
- Kekurangan Campuran
- Potensi keuntungan yang tidak sebesar saham, karena dana terbagi dengan obligasi.
- Reksa Dana jenis campuran, memiliki potensi resiko yang lebih besar dari pasar uang maupun pendapatan tetap.
4. Saham
Saham merupakan produk dengan potensi profit paling tinggi, namun memiliki potensi resiko yang paling besar, dibandingkan dengan jenis lainnya.
Harga saham termasuk sangat fluktuasi atau turun naik. Saat harga mengalami kenaikan, maka keuntungannya dapat mencapai puluhan persen.
Namun saat sedang melemah, maka resiko kerugiannya pun cukup besar.
Bagi investor yang cukup berani, biasanya hal ini bukanlah masalah. Namun bagi investor pemula, disarankan untuk lebih memilih Reksa Dana yang lebih minim resiko.
Kelebihan Saham
- Dapat dijadikan sebagai investasi jangka panjang di atas lima tahun.
- Sebagai investasi masa depan, seperti untuk warisan, sekolah dan lain-lain.
- Memiliki potensi profit yang paling tinggi, dibandingkan dengan produk Reksa Dana lainnya.
- Dapat memiliki banyak saham, walaupun dengan modal yang kecil.
Kekurangan Saham
- Harganya yang tidak stabil, sehingga memiliki resiko kerugian yang besar.
- Tidak cocok sebagai investasi jangka pendek.
Keuntungan Memiliki Investasi Reksa Dana
Panduan Lengkap bagi investor pemula berikutnya adalah, penjelasan tentang keuntungan dalam memiliki investasi Reksa Dana.
1. Modalnya Sangat Terjangkau
Modal untuk memulai investasi Reksa Dana sangat terjangkau, yaitu mulai dari Rp. 10 ribu saja. Sehingga, cocok bagi investor pemula yang baru ingin mulai berinvestasi. Namun yang perlu diketahui adalah, bahwa minimal modal investasi dari setiap produk bisa berbeda -beda.
2. Keuntungan Bebas Pajak
Setiap investor yang melakukan investasi Reksa Dana, tidak akan dikenakan pajak. Pasalnya,
pajak dari setiap produk investasi yang diperjual belikan, ditanggung oleh perusahaan manajer investasi. Atau dengan kata lain, setiap profit yang didapat, akan bebas pajak.
3. Bisa Dicairkan Maupun Dijual Tanpa Batas Waktu
Investasi Reksa Dana memiliki likuiditasnya yang tinggi, karena dapat dicairkan maupun dijual sesuai kebutuhan dan tanpa batas waktu. Hal ini pasti menguntungkan, terutama bagi investor pemula.
4. Bebas Dari Berbagai Biaya
Melakukan investasi Reksa Dana tidak akan dikenakan biaya apapun, baik itu biaya pembelian, penjualan maupun penalti.
5. Tidak Memerlukan Analisa Produk
Setiap investor yang ingin melakukan investasi, tidak perlu melakukan analisis produknya terlalu mendalam. Pasalnya, tugas tersebut merupakan tanggung jawab dari manajer investasi.
Para profesional ini, akan mengelola keuangan para investor, dan mengalokasikannya ke produk yang tepat.
6. Diversifikasi
Diversifikasi pada investasi Reksa dana, membuat para investor dapat berinvestasi pada banyak produk. Dan sebagai sedikit edukasi, diversifikasi investasi dapat menjadi strategi dalam berinvestasi.
Pasalnya, menanamkan modal ke lebih dari satu produk, berpotensi besar dalam mengecilkan resiko kerugian yang mungkin terjadi.
Cara Investasi Reksa Dana
Masalah yang sering dihadapi oleh investor pemula, adalah bagaimana cara melakukan investasi pertamanya.
Berikut ini, adalah tahapan dalam melakukan investasi Reksa Dana, sebagai bagian dari panduan lengkap yang sebaiknya dilakukan.
1. Tentukan Maksud Dan Tujuan
Sebelum mulai berinvestasi, ada baiknya jika mengetahui terlebih dahulu, akan maksud dan tujuan dari investasi tersebut. Misalnya dengan mengetahui, apakah investasi Reksa Dana ini akan menjadi jangka panjang atau pendek?
2. Pertimbangkan Profil Resiko Sebagai Investor
Setelah mengetahui tujuan dari investasi yang akan dilakukan, pertimbangkan juga profil resiko sebagai investor. Dapatkah kita menerima setiap perubahan nilai yang mungkin terjadi dalam portofolio?
Jenis investasi Reksa Dana apakah yang paling sesuai untuk kita? Tipe konservatif, moderat atau agresif?
Untuk investor pemula, agar dapat lebih mengenal ketiga perbedaan tipe dari profil resiko tersebut, kita lihat penjelasan lengkapnya berikut ini.
a. Konservatif
Investor dengan tipe konservatif, memiliki profil risiko rendah yang cenderung akan selalu menghindari resiko.
Selain itu, tipe konservatif umumnya juga lebih menyukai investasi yang stabil, walaupun keuntungan kecil.
Produk investasi Reksa dana yang cocok untuk tipe konservatif, contohnya seperti pasar uang, deposito, dan juga obligasi pemerintah.
b. Moderat
Profil resiko moderat, umumnya memiliki karakteristik dapat menerima perubahan dalam jangka pendek. Pastinya, juga dengan harapan bisa mendapatkan keuntungan yang lebih tinggi dari inflasi.
Jenis Reksa Dana yang cocok untuk tipe ini adalah jenis campuran, karena resikonya masih tergolong rendah, namun memiliki potensi keuntungan.
c. Agresif
Tipe profil risiko agresif, merupakan tipe investor yang tidak takut akan kerugian, selama masih ada harapan untuk mendapatkan keuntungan besar.
Profil ‘risk taker’ ini, akan siap berinvestasi dengan seluruh instrumen keuangan beresiko tinggi sekalipun, seperti saham dan forex.
3. Pilih Investasi Reksadana Yang Tepat
Untuk investor pemula, sebaiknya pilihlah investasi yang minim resiko seperti produk pasar uang untuk tahap awal.
Setelah mengetahui lebih jauh tentang investasi Reksa Dana beserta faktor resikonya, tahap berikutnya bisa mencoba jenis pendapatan tetap atau saham.
4. Biasakan Mempelajari Portofolio Dan Melakukan Riset
Biasakan selalu membaca portofolio dari Reksa Dana sebelum membeli. Selain itu, lakukan riset dan kinerja manajer investasi dalam mengelola investasi para investornya.
Tujuannya, untuk memberi gambaran tentang tata cara kerja yang sudah pernah dilakukan.
5. Rutin Dalam Berinvestasi
Pastikan selalu rutin menyisihkan dana, untuk investasi dari penghasilan bulanan. Sesuaikan saja besarannya, dengan kemampuan yang dimiliki, atau 10 % dari besaran penghasilan.
Demikian ulasan tentang Panduan lengkap: cara investasi Reksa Dana untuk investor pemula. Semoga dapat bermanfaat, dan selamat berinvestasi!