Goinvestasi.id – Tips usaha frozen food memang diperlukan, terutama untuk pemula yang masih baru dengan bisnis makanan ini.
Usaha ini memang sempat booming, terutama sejak terjadinya pandemi Covid-19.
Hal tersebut terjadi, karena terjadinya pergeseran pada tren makanan, yang membuat orang membutuhkan sajian olahan.
Selain karena mudah memasaknya, dapat disimpan, dan rasanya pun cukup lezat untuk dikonsumsi.
Oleh karena hal tersebut, membuat usaha frozen food menjadi semakin berkembang, dan membuka peluang usaha bagi masyarakat luas.
Terlebih lagi bagi pemula maupun pelaku UKM, bisnis frozen food bisa menguntungkan, karena modalnya yang kecil.
18 Tips Usaha Frozen Food Untuk Pemula dan Modalnya
Agar lebih jelas, berikut ini adalah beberapa tips usaha frozen food, yang cocok untuk pemula dan pelaku UKM.
1. Riset Pasar
Sebagai tips usaha frozen food pertama, adalah melakukan riset pasar. Hal ini sangat penting dilakukan, untuk menambah wawasan dalam bisnis yang ingin dijalankan.
Terutama sekali, mengenai produk frozen food yang banyak dicari, harga, kompetitor hingga strategi pasarnya.
2. Pilih Produk Yang Potensial
Tips kedua, adalah memilih produk frozen food yang potensial untuk dijual. Hal ini bisa sedikit menyulitkan, mengingat banyaknya produk yang dapat dipilih.
Agar lebih memudahkan, bisa melihat beberapa tips berikut ini.
- Pilihlah produk dengan margin yang besar, sehingga dapat memberikan profit atau keuntungan yang cukup besar.
- Pastikan produk yang dipilih, sesuai dengan kapasitas lemari pendingin yang dimiliki.
- Sebaiknya memilih produk yang potensial cepat terjual, atau yang tidak memiliki banyak kompetitor di pasaran.
3. Sesuaikan Dengan Modal
Modal merupakan hal yang penting dalam melakukan usaha frozen food. Terutama bagi pemula maupun pelaku UKM, yang mungkin memiliki modal tidak terlalu besar.
Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan, adalah tempat penyimpanan makanan beku.
Tempat penyimpanan ini, bisa berupa freezer, kulkas maupun berupa cold storage, atau lemari pendingin yang mirip seperti kamar bersuhu dingin.
Semua properti ini, tentunya membutuhkan modal yang tidak sedikit.
Sebagai solusi bagi pemula yang ingin berbisnis, sebaiknya dapat mulai dengan sistem dropship.
Pasalnya, bisnis dropship tidak perlu menyetok barang. Sehingga, dapat dikatakan sebagai usaha tanpa modal.
4. Cari Produk Frozen Food Berbeda
Banyak sekali jenis produk frozen food yang diperdagangkan di pasaran. Beberapa diantaranya, mungkin mengandung MSG.
Agar berbeda dengan pengusaha lain, salah satu strateginya adalah menjual frozen food produk organik saja.
Hal ini sangatlah menarik, mengingat tidak banyak orang yang menjual produk organik frozen food saat ini, kecuali di supermarket besar.
Atau, di beberapa marketplace tertentu, dan juga aplikasi khusus untuk produk organik.
5. Pilih Target Pasar
Tips usaha frozen food berikutnya, adalah memilih target pasar, untuk dapat menentukan strategi marketing yang efektif, dan tepat sasaran.
Kalangan pecinta frozen food, biasanya para ibu rumah tangga yang tidak sempat memasak, dan juga milenial muda yang sibuk.
Pasalnya, makanan ini termasuk praktis dalam penyajian, dan juga mudah dalam memasaknya.
6. Mencari Supplier Frozen Food
Untuk pemula yang lebih suka melakukan produksi frozen food sebagai usaha rumahan sendiri, tentunya akan membutuhkan bahan bakunya.
Oleh sebab itu, mulailah bermitra dengan beberapa supplier, yang memiliki bahan baku dengan kualitas bagus.
Cara ini sangatlah penting, agar pasokan bahan baku dapat selalu terpenuhi, namun dengan harga yang murah. Selain itu, tidak perlu khawatir akan kehabisan bahan baku, walaupun di hari libur.
Namun jika ingin melakukan usaha sebagai reseller atau dropship, carilah partner supplier yang memiliki produk dan kredibilitas yang baik.
Tidak ada salahnya juga, meminta katalog frozen food yang dimiliki dan informasi tentang produknya.
Namun yang terpenting adalah mengetahui lebih jelas tentang skema kerja sama usahanya, secara rinci dan transparan.
Supplier yang profesional, biasanya sudah siap dengan skema kerjasama, hingga perhitungan harga dan profitnya.
7. Siapkan Tempat Penyimpanan
Menyiapkan tempat penyimpanan produk, merupakan hal penting dalam tips usaha frozen foods.
Karena, makanan ini selalu membutuhkan lemari pendingin dengan temperatur berbeda, dan plastik khusus yang kedap udara untuk menyimpannya.
8. Tentukan Packing dan Packaging
Menentukan packing dan packaging, merupakan hal yang tidak dapat diabaikan dalam usaha frozen food.
Terutama sekali, jika membuka penjualan secara online. Pasalnya, makanan harus tetap dalam keadaan beku dan fresh, hingga sampai ditempat tujuan.
Solusi packing dan packaging yang sering dipakai pada pengiriman frozen food, berupa kotak styrofoam berisi dice gel.
Selain itu, pastikan juga packing dan packaging tertutup rapat, sehingga tidak cepat rusak.
9. Pastikan Listrik Selalu Menyala.
Walaupun terlihat boros, namun usaha frozen food tidak dapat berjalan tanpa adanya listrik yang menyala.
Selain itu, pastika juga agar suhu dalam lemari pendingin selalu stabil, agar makanan tahan lama.
Memiliki diesel atau tenaga cadangan lain, merupakan hal penting yang harus dipertimbangkan, sebelum mulai menjalankan usaha makanan beku ini.
Salah satu solusinya, adalah dengan memiliki genset untuk cadangan listrik saat lampu padam.
10. Mendaftarkan Lisensi Makanan
Bagi pengusaha pemula dan juga UKM yang ingin memiliki brand sendiri, mendaftarkan lisensi makanan yang dijual adalah mutlak diperlukan.
Bentuk lisensinya, berupa izin dari BPOM atau Badan Pengawas Obat dan Makanan, serta PIRT atau Produk Industri Rumah Tangga.
Beberapa pengusaha frozen food, bahkan ada yang menambahkannya dengan sertifikasi halal dari MUI, atau Majelis Ulama Indonesia.
Sedangkan bagi usaha reseller maupun dropship, tidak perlu melakukan pendaftaran, tapi hanya perlu memilih produk yang sudah berlisensi.
11. Merencanakan Strategi Marketing
Melakukan strategi marketing yang efektif dan tepat sasaran, merupakan salah satu tips usaha frozen food yang perlu dipikirkan.
Karena, dapat menentukan keberhasilan dari hasil akhirnya. Yang paling umum, adalah merencanakan strategi marketing secara online maupun offline.
Salah satu strategi marketing yang cukup ampuh dan efektif, dengan pemberian potongan harga, pada evet tertentu.
Contohnya seperti saat lebaran, natal, hari ibu, dan lain sebagainya. Jika penjualan secara online di marketplace, bisa mengikuti program dari e-commerce nya.
Beberapa program discount yang ada saat ini, seperti “waktu indonesia belanja” di Tokopedia, atau “11-11” di Shopee, dll.
12. Menjadi Reseller, Dropship atau Distributor?
Semua pertanyaan tersebut, memiliki kelebihan serta kekurangan sendiri.
Jika memilih menjadi reseller, artinya hanya perlu menjual frozen food yang dipilih,dan tidak perlu memproduksinya sendiri.
Cara ini, pastinya sangat mudah dilakukan, namun tetap harus memiliki stok sendiri.
Sedangkan cara dropship, mekanismenya sama dengan reseller, namun tidak perlu memiliki stok sendiri.
Semua produk, akan dikirim langsung oleh penyedia barang ke alamat pembeli, namun menggunakan alamat mitra dropshipper sebagai pengirim.
Namun jika pemula maupun pengusaha UKM telah memiliki skill untuk menjadi distributor barang yang diproduksi sendiri, pastinya lebih menguntungkan.
Selain berpotensi mendapatkan profit yang lebih besar, pasarnya juga menjadi lebih luas, melalui reseller dan dropshipper.
13. Buka Toko di Marketplace
Marketplace merupakan tempat yang ideal, untuk mendapatkan banyak pelanggan. Karena pada dasarnya, platform ini sudah memiliki daftar pelanggan yang tetap, dan dengan trafik yang selalu ramai.
Selain itu, membuka toko di Marketplace dapat menguntungkan, karena telah memiliki sistem transaksi yang siap pakai.
Sehingga, pasti menguntungkan bagi pihak penjual maupun pembeli yang bertransaksi.
Kelebihan lainnya, marketplace sudah memiliki program marketing yang sudah terjadwal rutin, seperti program discount, gift away, dan lain sebagainya.
Gunakan fasilitas ini, sebagai tips usaha frozen food yang jitu.
14. Bermitra Usaha Dengan Supermarket
Supermarket merupakan pasar yang potensial bagi usaha frozen food, baik untuk pemula, pelaku UKM, dan juga distributor.
Jadi, cobalah bermitra dengan pasar modern ini, namun pilihlah yang profesional dan tepat waktu, terutama dalam hal pembayarannya.
15. Membeli Usaha Franchise Frozen Food
Bagi pengusaha yang memiliki budget lebih, bisa juga berbisnis dengan cara membeli usaha franchise frozen food, dalam bentuk lisensi.
Selain lebih praktis, produk yang dijual pun biasanya sudah terkenal, dan memiliki kelompok pembelinya sendiri.
Yang perlu dilakukan, hanyalah tinggal merencanakan strategi bisnisnya saja, tanpa perlu lagi memikirkan nama brand, izin dan produksinya.
16. Gunakan Media Sosial
Gunakan media sosial sebagai strategi pemasaran, dan juga sebagai media untuk menyebarkan informasi promosi. Meskipun, pemasaran melalui offline dan online sudah berjalan.
17. Membangun Website Sebagai Toko Online
Salah satu tips usaha frozen food yang juga ampuh, adalah membangun website sebagai toko online.
Selain marketplace dan sosial media, website juga dapat berguna sebagai toko online official yang lebih profesional.
Keberadaan website juga dapat memberikan dampak yang positif terhadap pengunjung dan pelanggan nya, terutama dari sisi kepercayaan untuk bertransaksi.
18. Menentukan Tempat Jualan Yang Strategis.
Bagi pengusaha UKM pemula yang ingin membuka toko offline, menentukan tempat jualan merupakan salah satu tips kesuksesan.
Pilihlah lokasi strategis yang ramai, agar dapat terlihat dengan mudah. Selain itu, pertimbangkan juga harga sewanya, agar tetap selaras dengan modal yang dimiliki.
Modal Usaha Frozen Food
Berikut ini, adalah contoh perhitungan yang dapat digunakan, dalam menghitung modal usaha frozen food. Tujuannya, agar profit yang didapat dapat menutup biaya modalnya.
Modal Untuk Biaya Peralatan
Kebutuhan
Etalase Rp. 2.500.000
Meja beserta kursi Rp. 600.000
Sendok dan timbangan Rp. 300.000
Tempat sampah Rp. 200.000
Mesin pendeteksi kadaluarsa Rp. 2.000.000
Vacuum sealer Rp. 1.850.000
Freezer Rp. 3.500.000
Peralatan lainnya Rp. 300.000
Total modal peralatan Rp. 11.250.000
Biaya Operasional Setiap Bulan
Kebutuhan
Nugget 25 kg Rp. 500,000
Daging Bakso 30 kg Rp. 600,000
Tempura 20 kg Rp. 400,000
Siomay 20 kg Rp. 250,000
Kentang 30 kg Rp. 500,000
Kornet sapi 20 kg Rp. 300,000
Daging 30 kg Rp. 1,000,000
Sayur 5 kg Rp. 70,000
Sabun 5 liter Rp. 50,000
Sewa tempat 1 bulan Rp. 1,600,000
Air & listrik 1 bulan Rp. 1,500,000
Gaji pekerja 2 orang Rp. 2,500,000
Penyusutan 1 bulan Rp. 2,000,000
Total biaya setiap bulan Rp. 11,270,000
Perhitungan Profit Keuntungan
Harga jual rata-rata Rp. 25.000 per produk
Target penjualan per bulan 50 produk X 30 hari
Pendapatan bulanan Rp. 25 x 50 produk x 30 hari = Rp. 37,500,000
Pendapatan bulanan – Biaya operasional setiap bulan
Rp. 37,500,000 – 11,270,000
Profit per bulan
Rp. 26,230,000
Dengan profit Rp. 26,230,000, setiap bulan, setidaknya akan membutuhkan waktu sekitar dua hingga hingga tiga bulan untuk mengembalikan modalnya.
Sebagai catatan, perhitungan ini, merupakan cara sederhana yang masih merupakan perkiraan kasar.
Tidak menutup kemungkinan, jika terdapat kondisi lain yang bisa mengakibatkan perhitungan sedikit berubah.
Demikian sedikit penjelasan tentang 18 tips usaha frozen food untuk pemula dan modal perhitungannya.
Sama seperti usaha yang lain, menjalankannya memang tidak sulit untuk pemula maupun pelaku UKM.
Namun, tetaplah dibutuhkan konsistensi dan kerja keras untuk dapat menjadi pengusaha yang berhasil, terutama dalam mendapatkan keuntungan. Semoga bermanfaat!