Goinvestasi.id – Mengenal Investasi Metaverse sebagai bagian dari perkembangan zaman yang begitu pesat, tidak ada salahnya untuk dilakukan.
Dalam hal ini, termasuk juga mengenal akan cara dan risiko keuntungan maupun kerugiannya.
Terlebih lagi, bagi kaum milenial dan gen z, yang mulai tertarik menjadi investor masa depan.
Namun apakah sebenarnya Investasi Metaverse ini? Bagaimana cara melakukannya? Dan risiko apa sajakah yang mungkin akan dihadapi oleh investor?
Untuk menjawab semua pertanyaan tersebut, berikut adalah ulasan lengkapnya, agar dapat mengenal investasi Metaverse dengan lebih baik.
Mengenal Investasi Metaverse dan Instrumennya
Bagaikan roket, kepopuleran Investasi Metaverse pun semakin cepat melesat.
Khususnya dikalangan anak muda, yang dekat dengan perangkat canggih dunia virtual, dan telah mengenal Cryptocurrency serta NFC
Metaverse adalah sebuah ruang virtual tiga dimensi atau 3D, atau yang lebih dikenal sebagai semesta virtual.
Dalam dimensi tersebut, para pemain akan diwakilkan oleh avatar, yang dapat saling berinteraksi antar mereka.
Interaksi yang terbangun tersebut, bisa saja bertujuan untuk saling membangun pengalaman, atau bekerjasama dalam membuat suatu projek secara virtual.
Umumnya, Metaverse memiliki ekonomi dan mata uang digital tersendiri untuk bertransaksi.
Atau dengan kata lain, pemain dapat melakukan pembelian, penjualan, maupun berdagang properti, real estate, aksesori avatar, hingga berbelanja online.
Semua aktivitas tersebut dapat diakses hanya dengan menggunakan komputer, headset virtual reality atau VR, dan bisa juga dengan smartphone.
Cryptocurrency
Cryptocurrency adalah mata uang digital yang tidak memiliki bentuk fisik, namun memiliki harga atau nilai.
NFT
Pengertiannya secara sederhana, NFT adalah suatu aset digital yang memiliki nilai atau harga, dan dapat dimiliki oleh seseorang.
Contohnya asetnya bisa berupa karya seni, video, game, musik, dan lain sebagainya.
Semua transaksi NFT, dilakukan dengan menggunakan Bitcoin atau mata uang digital apapun.
Sedangkan harga jual dari aset yang diperdagangkan, sangat tergantung dari kualitas, kreativitas, dan bisa juga dari reputasi pemilik NFT tersebut.
Umumnya, pemain NFT merupakan orang – orang yang memiliki hobi jual beli barang koleksi, dengan menggunakan Bitcoin sebagai mata uang digital.
Cryptocurrency dan NFT Dalam Metaverse
Dalam dunia Metaverse, Cryptocurrency dan NFT merupakan instrumen penting dalam bertransaksi.
Seluruh transaksinya, akan tercatat dalam suatu rantai sistem yang dikenal sebagai blockchain.
Teknologi berkelas ini hampir tidak mungkin dapat dipalsukan, mengingat sistem keamanannya yang sangat sulit untuk diretas.
Mata uang Crypto juga dapat menjadi token utilitas di dunia Metaverse, sedangkan NFT lebih banyak digunakan sebagai token untuk aset koleksi virtual.
Cara Investasi Metaverse
Melihat begitu populernya Metaverse di kalangan para investor, tidak heran jika keberadaannya diprediksi sebagai fase kelanjutan dari dunia internet.
Oleh karena keyakinan akan hal tersebut, membuat banyak investor menanamkan modalnya secara virtual. Jika tertarik berinvestasi melalui Metaverse, berikut adalah penjelasan nya.
Membeli Saham Virtual
Cara pertama melakukan investasi Metaverse, adalah dengan membeli salah satu saham, dari perusahaan yang ikut berkontribusi mengembangkan media digital ini.
Atau, bisa juga membeli saham perusahaan lain yang ikut terlibat dalam pengembangan Metaverse.
Beberapa contohnya seperti Amazon, Walt Disney, Microsoft, Roblox, dan lainnya.
Token Virtual
Investasi Metaverse juga dapat dilakukan dengan cara membeli token, yang berhubungan dengan industri virtual.
Melalui Metaverse, investor dapat menggunakan token virtual untuk membeli properti dan koleksi game, sebagai contoh avatar.
Salah satu contoh dari Token Virtual adalah Metaverse Index (MVI), yang memberikan eksposur kepada investor, ke berbagai token proyek kripto.
Yang dimaksud dengan proyek kripto disini, adalah seperti NFT, game online, token Decentraland, yang merupakan platform virtual terdesentralisasi.
Platform virtual tersebut, dapat membuat investor membeli properti, saling berinteraksi, dan juga bermain game.
Exchange Traded Fund (ETF)
Cara berikut untuk melakukan investasi Metaverse, adalah dengan membeli ETF Metaverse, yang merupakan sekuritas di bursa saham.
Dengan melakukan cara ini, dapat memberikan eksposure kepada investor yang berinvestasi, sebagai pihak yang ikut mengembangkan Metaverse di masa depan.
Non-Fungible Token (NFT)
NFT merupakan aset digital, yang bentuknya bisa merupakan karya seni, koleksi dalam game, dan berbagai koleksi virtual lainnya.
Platform seperti Decentraland dan The Sandbox, membuat investor dapat membeli tanah dalam bentuk virtual.
Uniknya lagi, investor juga dapat merencanakan pembangunan lingkungan sekitarnya, dengan menggunakan NFT.
Resiko Bisnis Investasi Metaverse
Dunia Metaverse merupakan simulasi dari aktivitas manusia di dunia, yang pelaksanaannya dilakukan secara virtual, dan juga memiliki risiko bisnis.
Untuk mengetahui bentuk resiko bisnisnya, yang mungkin akan dihadapi oleh investor Metaverse di masa depan.
1. Keterlibatan Para Pemain Yang Tidak Terprediksi
Meskipun Metaverse dapat mensupport aplikasi versi 2D, namun pemainnya tetap akan menggunakan Virtual Reality (VR).
Permasalahannya adalah, penyediaan headset untuk aktivitas VR yang tergolong masih kurang.
Terutama, jika dibandingkan dengan total populasi masyarakat dunia dan, jumlah pengguna media sosial.
Selain itu, para pemainnya juga dapat memberikan reaksi yang berbeda terhadap VR. Semuanya tergantung dengan dari preferensi setiap pemain, dan juga kondisi kesehatannya.
2. Kemungkinan Terjadinya Pergeseran Nilai Kripto
Karena banyaknya transaksi bisnis yang terjadi di dunia Metaverse, tentunya akan memaksimalkan fungsi blockchain, untuk mencatat transaksi Cryptocurrency dan NFT.
Permasalahannya adalah, nilai Cryptocurrency yang tidak pernah fix, dapat menjadi penyebab terjadinya nilai ketidakstabilan ekonomi di dunia Metaverse.
Selain itu, investasi melalui NFT, kemungkinan tidak dapat diandalkan, seperti halnya perdagangan di dunia nyata.
Sebagai contoh, investor NFT kemungkinan tidak dapat mengedit karya yang telah dibeli. Sehingga, terkadang dapat menghalangi kreativitas pembelinya.
3. Portabilitas ke Dunia Nyata
Ada kemungkinan, jika bisnis Metaverse hanya dapat dilakukan oleh sebagian kecil dari keseluruhan populasi masyarakat dunia nyata.
Selain itu, fasilitas infrastruktur VR yang digunakan untuk merambah dunia Metaverse, bisa saja menghadapi kesulitan.Terutama, saat diterjemahkan ke format digital lain.
4. Desentralisasi Yang Sulit
Sebagian pakar mengatakan, bahwa Metaverse seharusnya didesentralisasi.
Meskipun sistemnya menjadi lebih transparans dan demokratis, namun akan membuat Metaverse menjadi lebih sulit diatur.
Penerapan kebijakan yang kuat sekalipun tetap akan sulit ditegakkan. Karena prosesnya, tetap harus melewati sistem Desentralisasi yang sudah terstruktur.
Namun tanpa adanya regulasi yang jelas, pelaku bisnis mikro seperti UKM, akan mendapatkan resiko bisnis yang lebih besar.
Demikianlah, pembahasan tentang mengenal Investasi Metaverse, beserta cara dan risikonya.
Jika Sobat tertarik dengan investasi masa depan ini, sebaiknya pelajari dulu cara kerjanya, dan juga risiko bisnis yang mungkin terjadi.
Selamat berinvestasi!
#investasi #metaverse #risikobisnis #cryptocurrency #nft #saham #virtualreality #etf